Minggu, 27 November 2016

Peluang dan Resiko Usaha

Seseorang yang ingin membuka usaha baru, perlu terlebih dahulu melakukan observasi lapangan dan banyak bertanya bagaimana seluk beluk bisnis dalam bidang tertentu. Sebagai orang yang kreatif, calon wirausahawan akan mampu melihat banyak peluang usaha yang  diciptakan. Secara garis besar, ada lima jenis usaha lapangan usaha yang bisa digeluti, antara lain :bidang agraris, perdagangan,  jasa, badan usaha ekstraktif, dan badan usaha industri. Apabila kelima jenis lapangan usaha itu diperinci, maka akan muncul berbagai peluang usaha yang luar biasa banyaknya.

Peluang Usaha              

Jika didefinisikan, sebenarnya bayak sekali peluang usaha yang menguntungkan. Cara mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa dicari, asal saja wirausahawan itu bekerja keras, ulet dan percaya kepada kemampuan sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) untuk maju. Adakalanya peluang usaha atau bisnis tersebut tidak akan membuahkan hasil yang memuaskan. Apa sebabnya? Karena peluang usaha atau bisnis itu tidak digali atau dimanfaatkan dengan baik. Untuk menggali dan memanfaatkan peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan harus berfikir secara positif dan kreatif, diantaranya:
a. harus percaya dan yakin bahwa usaha atau bisnis bisa dilaksanakan.
b. harus menerima gagasan-gagasan baru didalam dunia usaha atau bisnis
c. harus bertanya kepada diri sendiri
d. harus memdengarkan saran-saran orang lain
e. harus mempunyai etos kerja yang tinggi
f. pandai berkomunikasi
            Peluang usaha bukanlah peluang jika kita tidak sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya. Dengan mempelajari dinamika kehidupan masyarakat, wirausahawan menciptakan kesempatan  usaha atau bisnis apa yang paling tepat.
Dengan tersedianya informasi intern dan ekstren, maka wirausahawan dapat mengetahui:
a. dimana ada peluang (opportunity)
b. apa saja yang mengancam usaha (threat)
c. adakah kekuatan (strenght) yang dapat mendukung usaha untuk mencapai sasaran
d. adakah kelemahan (weakness) yang membatasi atau menghambat kemampuan mencapai sasaran.
            Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang usaha pada masa depan ialah berpikir positif, optimisme, bersedia bekerja keras dan mau mendengarkan orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.
Resep Dr. D. J. Schwartz tentang cara memanfaatkan peluang bisnis adalah sebagai berikut.
a. percayalah dan yakin bahwa usaha bisa dilaksanakan.
    Hapuskan kata mustahil, tak mungkin, tak bisa, atau tak perlu dicoba dari khasanah pikiran dan khasanah bicara
b. janganlah hadiri lingkungan yang statis yang akan melumpuhkan pikiran wirausahawan.
    Lihatlah peluang-peluang usaha untuk menjadi besar. Tardisi lain yang kurang menunjang peluang-puluang usaha adalah etos kerja yang rendah dan terlalu santai.
c. setiap hari bertanyalah kepada diri sendiri, “bagaimana saya dapat melakukan usaha lebih baik?”
d. bertanya dan dengarkanlah.
     Dengan bertanya dan memdengarkan, maka wirausahawan akan mendapatkan bahan baku untuk mengambil keputusan yang tepaat. Ingat, orang besar memonopoli kegiatan mendengar, sedangkan orang kecil memonopi bicara.
e. peluas pikiran anda.
     Bersamangatlah, bergaullah dengan orangorang yang bisa membuat anda memdapt gagasan-gagasan peluang usaha.

Dalam memanfaatkan peluang usaha, Paul Charlep mengemukakan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus dimiliki seorang wirausahawan agar mencapi sukses dalam pekerjaannya, yaitu:
a. work hard (kerja keras)
b. work smart (kerja cerdas)
c. enthusiasm (kegairahan)
d. sevice ( pelayan)

 Bagi wirausahawan, pengenalan diri merupakan modal awal untuk mendapatkan mengenali lingkungannya, mengindera peluang usaha, dan mengerahkan sumber daya, guna meraih peluang usaha tersebut dalam batas resiko yang tertanggungkan untuk menikmati nilai tambah. Seorang wirausahawan perlu memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat mengerahkan dirinya guna memperoleh peluang usaha, menyusun konsep usaha, merencanakan masuk pasar, beroprasi dan mengembangkan diri. Pda prisipnya, pengetahuan tersebut dapt diperoleh dari berbagai narasumber maupun secara empiris dengan mengindera kenyataan. Namun, sangat diperlukan teknik-teknik tertentu supaya berhasil mengumpulkan informasi secara efesien dan efektif.

Resiko Usaha

Setiap usaha yang dilakukan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dari kemampuan itu diharapkan dapat digunakan untuk mensejahterakan diri sendiri maupun orang lain yang terlibat, banyak resiko yang harus dihadapi.
Beberapa resiko usaha yang mungkin tejadi, antara lain sebagai berikut:
1. perubahan permintaan.
     Perubahan ekonomi, perubahan mode, dan perubahan selera konsumen bisa mengakibatkan terjadinya penurunan permintaan. Kalau hal itu tejadi, otomatis akan menyebabkan kerugian.
2. perubahan kojungtur.
     Perubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu, sehingga mempengaruhi keadaan usaha.
3. persaingan.
     Tidak dapat dipungkiri, bahwa dari waktu ke waktu persaingan usaha semakin ketat. Pesaing adalah mereka yang melakukan usaha sejenis dengan usaha kita. Pesaing dapat mengakibatkan usaha kita mengalami hambatan, kerugian, bahkan kehancuran. Untuk itu, kita harus mempunyai untuk bisa bertahan. Diantaranya dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas, baik produk maupun pelayan.
4.  akibat lain yang merupakan risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peratuaran, bencana alam, dan sebagainya.
      Risiko usaha yang ada tidak untuk ditakuti sataupun dicemaskan secara berkepanjangan sehingga akan memperlambat kemajuan usaha. Risiko usaha perlu dikenali, untuk selanjutnya diantisipasi dengan baik. Persiapan dan membuat perhitungan yang matang, mengurangi risko usaha yang berakibat kerugian usaha.
                Sangat banyak usaha yang bisa digarap. Mana yang dipilih, sangat tergantung pada banyak hal, antara lain seperti berikut dijelaskan.
“Perubahan permintaan, perubahan konjungtur, persaingan, dan akibat lain yang merupakan risiko usaha dapat diantisipasi dengan melakukan persiapan yang matang dan perhitungan yang cermat dalam melakakun kegiatan usaha”

1. Analisis Peluang Usaha Berdasar Jenis Produk/Jasa
a. Minat seseorang, misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.
b. Modal, apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang/mesin
c. Relasi, apakah ada keluarga atau teman yang sudah terlebih dahula menekuni usaha yang sama.

Disamping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut.
a. Pengaruh lingkungan sekitar.
b. banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
c. kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
d. banyak sedikit pesaing.
e. adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.
                Apakah dianalisis, pada zaman sekarang, banyak oarang bekerja begitu sibuknya, baik dikantor pemerintah/swasta maupun bekerja dirumah (home industry) sehingga ia tidak sempat mengerjakan hal-hal yang dianggapnya kurang penting. Ini merupakan suatu kondisi yang apabila kita jeli, akan banyak memunculkan peluang atau kesempatan usaha, terutama dibidang jasa atau pelayanan. Jasa yang mendatangkan keuntungan dan kemudahan akan disambut baik oleh konsumen atau masyarakat. Contohnya peluang usaha dibidang jasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain seperti berikut ini.
1. Jasa servis
    Banyak orang yang ingin mengikuti perkembangan teknologi, sehingga banyak sekali dijumpai alat canggih didalam rumah meraka, seperti televisi, VCD, komputer, vacuum cleaner, mesin cuci, sepeda motor, bahakn mobil. Namun, mereka tidak punya waktu khusus maupun lewatkan untuk merwat dan memperbaiki bila terjadi kerusakan. Disini jasa servis dibutuhkan.
2. Jasa hiburan
     Untuk mengurangi ketegangan pikiran karena kesibukan kerja, contoh: bioskop, diskotik, cafe, layar tancep dan sebagainya
3. Jasa transportasi
    Contoh: menyediakan angkutan antar jemput anak sekolah, rental mobil dan sebagainya
4. Jasa perantara
    Contoh: membantu masyarakat yang akan menjual atau membeli barang, seperti tanah, rumah, sawah, kendaraan bermotor, maupun mobil
5. Jasa kesehatan
    Contoh: memberikan sarana kebugaran, dan kecantikan, seperti fitnes, SPA, pijat refleksi, dan pengobatan alternatif
6. Jasa yang lain
    Contoh: jasa penitipan anak, katering, tenaga kebersihan, penulisan atau pengetikan karya tulis, dan sebagainya.
Sedangkan pemilihan produk, berupa barang yang dapat menciptakan, peluang usaha adalah dengan mempertimbangkan produk-produk yang:
-          Mudah dalam pemakaian
-          Efesien dalam penggunaan
-          Kualitas produk terjamin
-          Hemat dalam pemakaian
-          Adanya jaminan keamanan dalam pemakaian.

Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat yang penuh kesibukan ini dapat dikelompokan menjadi seperti berikut.
1. Produk yang mampu mempermudah pekerjaan di rumah.
    Contoh: alat pemasak nasi sekaligus menyimpan dan pemanas nasi beserta sayur, satu jenis panci yang multiguna (untuk menggoreng, merebus dan oven), alat peranjang sayuran (kentang, wortel,  dan sebagainya) dengan sebagai bentuk hasil peranjangan, sapu yang punya fungis ganda yang bisa juga untuk pel lantai. Dengan adanya barang-barang tersebut, sangat dimungkinkan seseorang menyelesaikan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang bersamaan dengan cepat.
2. Produk yang mampu mempermudah pekerjaan diluar rumah.
    Comtoh: tas multifungsi, yang bisa dipakai buat kerja, tetapi juga bisa dipakai membawa pakaian atau buat perjalanan, yang bisa dilipat atau dimodifikasi dan lain sebagainya
3. Produk lainnya yang dibutuhkan tanpa mengenal tempat.
    Contoh: air dalam kemasan, mie instan, tas dan sebagainya.

2. Analisis Peluang Usaha Berdasar Minat dan Daya Beli Konsumen
                Membuka usaha, baik itu berupa penciptaan produk barang maupun jasa tidak bisa mengabaikan besar kecilnya minat masyarakat dan kuat lemahnya daya beli mereka.
                Untuk mengetahui besar kecilnya minat masyarakat terhadap usaha yang kita dirikan, kita bisa melakukan observasi. Observasi ini bisa dilakukan dengan cara:
-          Mengadakan pengamatan
-          Melakukan wawancara
-          Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen.
Demikian juga untuk mengetahui seberapa besar kekuatan daya beli konsumen. Kita harus hati-hati dalam menentukan harga. Kita harus meneliti siapa konsumen yang akan menggunakan produk kita.
-          Apakah mereka kalangan atas, menengah atau bawah?
-          Apakah mereka berpengahasilan tinggi, sedang atau rendah?
-          Apakah mereka anak-anak, remaja atau dewasa?
-          Apakah mereka  orang yang tinggal dikota, desa atau pesisir pantai?
Analisis tentang minqt dan daya beli konsumen terhadap produk dan jasa tidak dapat diabaikan oleh wirausahawan. Sebab, minat dan kelangsungan hidup suatu usaha. Hubungan antara minat, daya beli dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut.
-          Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan usaha terjamin.
-          Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat
-          Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung.
Berdasarkan pemikiran itu, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa agar produk yang kita ciptakan mampu menarik konsumen dan terjangkau oleh mereka, maka itu harus:
-          Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing
-          Membuat desain yang baru dan harga terjangkau
-          Membuat produk lebih cepat dan lebih murah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar